Jenis-Jenis Resistor dan Fungsinya (Lengkap)
Jenis-Jenis Resistor dan Fungsinya - Pada rangkaian elektronik terdapat banyak komponen yang masing masing memiliki fungsi yang berbeda beda, salah satu komponen penting pada rangkaian elektronik adalah resistor, dikenal dengan ciri khusus yaitu gelang warna yang menentukan nilai pada setiap resistor, Anda harus mengetahui jenis dan fungsinya.
Resistor adalah salah satu komponen elektronika yang paling sering ditemukan pada mesin TV ataupun sejenisnya, dikenal memiliki nilai hambatan dimana setiap nilai tersebut ditandai dengan berbagai warna yang menentukan nilainya, oleh karena itu ada rumus untuk menghitungnya.
Fungsi umum resistor adalah berperan sebagai alat untuk menghambat arus tegangan listrik yang akan dialirkan ke komponen setelah resistor, unsur unsur penyusunnya juga memiliki sedikit elektron bebas berbeda dengan komponen lainnya.
Jadi Anda tidak perlu heran ketika mengukur menggunakan multitester akan menunjukan angka yang rendah dibanding komponen yang tidak menggunakan resistor, karena memang nilai elektronnya kecil.
Yang pertama adalah resistor jenis nilai tetap atau fixed, seperti namanya jenis yang satu ini memiliki nilai tetap dan tidak akan berubah-ubah, untuk cara menghitung nilai warnanya pun tidak jauh berbeda bahkan hampir sama, nanti akan kami berikan tutorial cara menghitung nilainya dengan mudah di bagian akhir artikel ini.
Resistor nilai tetap dibagi lagi menjadi beberapa jenis, bentuk dan simbolnya pun berbeda, berikut pembahasannya:
Lihat juga: Cara Menghitung Nilai Resistor Lengkap dengan Tabel Warna
Resistor jenis karbon ini dikenal dengan bahan film karbon yang tipis dan dipotong berbentuk spiral, fungsi dari bahan karbon ini adalah untuk melindungi agar tidak mudah rusak, karena tidak jarang resistor film karbon ini dipasang pada rangkaian elektronik dengan suhu yang cukup tinggi, oleh karena itu dibuat dengan bahan yang bisa dibilang anti panas.
Dilihat dari bahannya, resistor film karbon dapat bertahan pada suhu yang cukup panas, yang harus Anda ketahui, nilai resistansinya ditentukan oleh jumlah proporsi karbon dan isolator yang tersedia, jadi semakin banyak karbon maka nilai akan semakin kecil, berbeda dengan jenis yang lainnya, komponen ini memiliki ukuran daya yang kecil yaitu 1-2 watt, jika jenis lainnya memiliki daya yang lebih tinggi.
Fungsinya adalah menghasilkan nilai toleransi yang rendah, apa itu toleransi pada resistor? untuk lebih jelasnya pastikan Anda membaca artikel tambahan yang akan saya cantumkan dibagian akhir.
Seperti namanya, resistor ini terbuat dari bahan logam yang tipis dan sama seperti film karbon yaitu dipotong berbentuk seperti spiral, logam tersebut berfungsi sebagai elemen resisitf pada benda yang tidak melakukan konduksi, resistor ini pada umumnya memiliki prinsip manufaktur yang sama untuk lapisan logam.
Lebih singkatnya, resistor film logam adalah resistor aksial sebagai elemen resistif dengan film tipis, jenis yang satu ini memiliki kontruksi dan kelebihan yang berbeda dengan jenis resistor lainnya, bahkan jenis yang satu ini bisa dibilang paling unggul dibanding dengan yang lainnya, karena memiliki stabilitas, toleransi yang lebih baik.
Kelompok terakhir dari jenis resistor nilai tetap adalah bernama komposisi karbon, jenis yang satu ini terbuat dari bahan karbon elemen resistif silindris padat dan juga dilengkapi dengan timah kabel yang tertanam, selain itu juga ada bahan campuran yang terdapat didalamnya, yaitu bubuk grafit dan bahan keramik , dimana serbuk tersebut memiliki peran sebagai konduktor arus yang baik.
Kelebihan dari resistor ini adalah dapat bertahan pada suhu yang cukup tinggi karena tidak akan mudah terbakar, dilihat dari bahannya yang sudah cukup bisa diandalkan, selain itu juga Anda tidak perlu khawatir soal biaya jika ingin membeli komponen ini, karena dijual dengan harga yang cukup terjangkau.
Selain kelebihannya, Anda juga harus mengetahui kekurangan dari resistor komposisi karbon ini, kekurangannya adalah memiliki stabilitas tegangan yang kurang baik dalam artian komposisi karbon dapat berubah dengan cepat dan juga memiliki akurasi yang rendah.
Resistor variabel ini adalah kebalikan dari yang pertama, jika yang pertama memiliki nilai yang tetap tetapi variabel ini justru memiliki nilai tidak tetap dan dapat berubah-ubah tetapi bisa diatur sesuai dengan keinginan kita, pada dasarnya variabel tersebut adalah tranduser elektro mekanis yang cara kerjanya adalah dengan menggeser kontak pada elemen resistif.
Baca juga: Fungsi Transformator
Variable resistor dibagi lagi menjadi beberapa jenis yang akan saya jelaskan satu persatu dibawah ini:
Potensiometer adalah jenis resistor variabel yang sudah banyak dikenal, potensiometer sendiri adalah diambil dari kata utama yaitu "potensial" yang digunakan untuk menghasilkan sebuah tegangan dan tergantung pada posisi potensiometer.
Komponen ini biasa digunakan pada rangkaian elektronik yang menggunakan jangkauan sinyal, contohnya adalah amplifier yang merupakan salah satu rangkaian elektronik yang membutuhkan jangkauan sinyal, potensiometer ini berfungsi sebagai penguat jangkauannya, Anda dapa menyesuaikannya sesuai keinginan.
Lihat juga: Kode Warna Resistor
Jenis resistor yang kedua ini bernama rheostat yang merupakan pembagian dari variabel resistor atau yang memiliki tegangan tidak tetap, rheostat tidak jauh berbeda dengan potensiometer karena memang masih satu jenis, namun yang membedakan adalah potensiomater menggunakan 3 terminal sedangkan rheostat hanya 2 terminal saja.
Jika dulu komponen rheostat ini sering kali digunakan untuk pengontrol daya yang dirangkai secara seri untuk beban, seperti pada rangkaian lampu, namun seiring berkembangnya zaman sekarang sudah ada penggantinya, yaitu switching, jadi rheostat tidak lagi digunakan untuk pengontrol daya.
Baca juga: Jenis Dioda dan Fungsi Dioda
Trimpot atau dikenal dengan sebutan "Preset" biasanya dipasang pada sebuah papan sirkuit dan bisa dengan mudah kita sesuaikan menggunakan alat tambahan seperti obeng, bahan umum yang terkandung didalam jenis resistor ini adalah komposisi karbon.
Trimport juga dibagi lagi menjadi dua kelompok yaitu tunggal dan multi turn, trimpot tunggal biasanya digunakan untuk resolusi satu putaran saja, sedangkan multi turn resolusinya lebih tinggi dan jumlah putarannya juga bervariasi, jadi tidak heran multi turn dijual dengan harga yang lenbih murah dibanding trimpot tunggal.
Lihat juga: Jenis Transistor Beserta Gambarnya
Demikian artikel yang dapat kami bagikan mengenai jenis-jenis resistor dan fungsi resistor pada rangkaian elektronika. Kesimpulannya, ada banyak jenis dari komponen ini, yang masing-masing memiliki ukuran, bentuk dan fungsi yang berbeda. Semoga bermanfaat.
Resistor adalah salah satu komponen elektronika yang paling sering ditemukan pada mesin TV ataupun sejenisnya, dikenal memiliki nilai hambatan dimana setiap nilai tersebut ditandai dengan berbagai warna yang menentukan nilainya, oleh karena itu ada rumus untuk menghitungnya.
Fungsi umum resistor adalah berperan sebagai alat untuk menghambat arus tegangan listrik yang akan dialirkan ke komponen setelah resistor, unsur unsur penyusunnya juga memiliki sedikit elektron bebas berbeda dengan komponen lainnya.
Jadi Anda tidak perlu heran ketika mengukur menggunakan multitester akan menunjukan angka yang rendah dibanding komponen yang tidak menggunakan resistor, karena memang nilai elektronnya kecil.
Daftar isi
- 1 Jenis-Jenis Resistor
- 1.1 Resistor Nilai Tetap
- 1.1.1 Resistor Film Karbon
- 1.1.2 Resistor Film Logam
- 1.1.3 Resistor Komposisi Karbon
- 1.1 Resistor Nilai Tetap
- 1.2 Resistor Variabel
- 1.2.1 Potensiometer
- 1.2.2 Rheostat
- 1.2.3 Trimpot
Jenis-Jenis Resistor dan Fungsi Resistor
Pada umunya resistor dibagi lagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah variabel dan juga nilai tetap yang berarti memiliki nilai tetap dan tidak berubah-ubah, dari kedua kelompok ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis dan bentuk yang berbeda-beda. Berikut pembahasan lengkapnya:1. Resistor Nilai Tetap
Yang pertama adalah resistor jenis nilai tetap atau fixed, seperti namanya jenis yang satu ini memiliki nilai tetap dan tidak akan berubah-ubah, untuk cara menghitung nilai warnanya pun tidak jauh berbeda bahkan hampir sama, nanti akan kami berikan tutorial cara menghitung nilainya dengan mudah di bagian akhir artikel ini.
Resistor nilai tetap dibagi lagi menjadi beberapa jenis, bentuk dan simbolnya pun berbeda, berikut pembahasannya:
Resistor Film Karbon
Lihat juga: Cara Menghitung Nilai Resistor Lengkap dengan Tabel Warna
Resistor jenis karbon ini dikenal dengan bahan film karbon yang tipis dan dipotong berbentuk spiral, fungsi dari bahan karbon ini adalah untuk melindungi agar tidak mudah rusak, karena tidak jarang resistor film karbon ini dipasang pada rangkaian elektronik dengan suhu yang cukup tinggi, oleh karena itu dibuat dengan bahan yang bisa dibilang anti panas.
Dilihat dari bahannya, resistor film karbon dapat bertahan pada suhu yang cukup panas, yang harus Anda ketahui, nilai resistansinya ditentukan oleh jumlah proporsi karbon dan isolator yang tersedia, jadi semakin banyak karbon maka nilai akan semakin kecil, berbeda dengan jenis yang lainnya, komponen ini memiliki ukuran daya yang kecil yaitu 1-2 watt, jika jenis lainnya memiliki daya yang lebih tinggi.
Fungsinya adalah menghasilkan nilai toleransi yang rendah, apa itu toleransi pada resistor? untuk lebih jelasnya pastikan Anda membaca artikel tambahan yang akan saya cantumkan dibagian akhir.
Resistor Film Logam
Seperti namanya, resistor ini terbuat dari bahan logam yang tipis dan sama seperti film karbon yaitu dipotong berbentuk seperti spiral, logam tersebut berfungsi sebagai elemen resisitf pada benda yang tidak melakukan konduksi, resistor ini pada umumnya memiliki prinsip manufaktur yang sama untuk lapisan logam.
Lebih singkatnya, resistor film logam adalah resistor aksial sebagai elemen resistif dengan film tipis, jenis yang satu ini memiliki kontruksi dan kelebihan yang berbeda dengan jenis resistor lainnya, bahkan jenis yang satu ini bisa dibilang paling unggul dibanding dengan yang lainnya, karena memiliki stabilitas, toleransi yang lebih baik.
Resistor Komposisi Karbon
Kelebihan dari resistor ini adalah dapat bertahan pada suhu yang cukup tinggi karena tidak akan mudah terbakar, dilihat dari bahannya yang sudah cukup bisa diandalkan, selain itu juga Anda tidak perlu khawatir soal biaya jika ingin membeli komponen ini, karena dijual dengan harga yang cukup terjangkau.
Selain kelebihannya, Anda juga harus mengetahui kekurangan dari resistor komposisi karbon ini, kekurangannya adalah memiliki stabilitas tegangan yang kurang baik dalam artian komposisi karbon dapat berubah dengan cepat dan juga memiliki akurasi yang rendah.
2. Resistor Variabel
Resistor variabel ini adalah kebalikan dari yang pertama, jika yang pertama memiliki nilai yang tetap tetapi variabel ini justru memiliki nilai tidak tetap dan dapat berubah-ubah tetapi bisa diatur sesuai dengan keinginan kita, pada dasarnya variabel tersebut adalah tranduser elektro mekanis yang cara kerjanya adalah dengan menggeser kontak pada elemen resistif.
Baca juga: Fungsi Transformator
Variable resistor dibagi lagi menjadi beberapa jenis yang akan saya jelaskan satu persatu dibawah ini:
Potensiometer
Potensiometer adalah jenis resistor variabel yang sudah banyak dikenal, potensiometer sendiri adalah diambil dari kata utama yaitu "potensial" yang digunakan untuk menghasilkan sebuah tegangan dan tergantung pada posisi potensiometer.
Komponen ini biasa digunakan pada rangkaian elektronik yang menggunakan jangkauan sinyal, contohnya adalah amplifier yang merupakan salah satu rangkaian elektronik yang membutuhkan jangkauan sinyal, potensiometer ini berfungsi sebagai penguat jangkauannya, Anda dapa menyesuaikannya sesuai keinginan.
Lihat juga: Kode Warna Resistor
Rheostat
Jenis resistor yang kedua ini bernama rheostat yang merupakan pembagian dari variabel resistor atau yang memiliki tegangan tidak tetap, rheostat tidak jauh berbeda dengan potensiometer karena memang masih satu jenis, namun yang membedakan adalah potensiomater menggunakan 3 terminal sedangkan rheostat hanya 2 terminal saja.
Jika dulu komponen rheostat ini sering kali digunakan untuk pengontrol daya yang dirangkai secara seri untuk beban, seperti pada rangkaian lampu, namun seiring berkembangnya zaman sekarang sudah ada penggantinya, yaitu switching, jadi rheostat tidak lagi digunakan untuk pengontrol daya.
Baca juga: Jenis Dioda dan Fungsi Dioda
Trimpot
Trimpot atau dikenal dengan sebutan "Preset" biasanya dipasang pada sebuah papan sirkuit dan bisa dengan mudah kita sesuaikan menggunakan alat tambahan seperti obeng, bahan umum yang terkandung didalam jenis resistor ini adalah komposisi karbon.
Trimport juga dibagi lagi menjadi dua kelompok yaitu tunggal dan multi turn, trimpot tunggal biasanya digunakan untuk resolusi satu putaran saja, sedangkan multi turn resolusinya lebih tinggi dan jumlah putarannya juga bervariasi, jadi tidak heran multi turn dijual dengan harga yang lenbih murah dibanding trimpot tunggal.
Lihat juga: Jenis Transistor Beserta Gambarnya
Demikian artikel yang dapat kami bagikan mengenai jenis-jenis resistor dan fungsi resistor pada rangkaian elektronika. Kesimpulannya, ada banyak jenis dari komponen ini, yang masing-masing memiliki ukuran, bentuk dan fungsi yang berbeda. Semoga bermanfaat.
Gabung Forum Teknisi Indonesia Sekarang!
Klik Tombol "Gabung" untuk saling berbagi pengalaman dengan Teknisi Indonesia.