Fungsi Kapasitor Pada Kipas Angin Beserta Cara Kerjanya
Bisa dibilang fungsi kapasitor pada kipas angin cukup penting, khususnya kipas angin yang banyak digunakan saat ini, yaitu kipas angin duduk, dinding dan juga gantung.
Kapasitor pada kipas angin memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah untuk menyimpan muatan arus listrik yang nantinya digunakan sebagai start dan running untuk mengontrol kecepatan putaran dinamo.
Kapasitor juga seringkali disebut kondensator dan biasanya ditemukan pada rangkaian elektronik selain kipas angin. Seperti pada rangkaian amplifier, mesin cuci dan lainnya.
Fungsi Kapasitor Pada Kipas Angin
Dipasang pada kipas angin bukan tanpa alasan, pasti memiliki fungsi tersendiri dan pertanyaannya adalah sebagai apa fungsinya? apakah kipas angin tanpa kapasitor akan tetap berjalan dengan normal? Anda dapat mengetahui informasi lebih jelas dengan membaca pembahasan berikut ini:
1. Kapasitor Sebagai Starting
Fungsi kapasitor pada kipas angin yang pertama adalah sebagai starting dan running. Dalam artian berfungsi untuk memulai kipas agar berputar saat dinyalakan. Apakah Anda pernah bertanya kenapa kipas angin ketika dihubungkan ke listrik otomatis langsung berputar? itu karena dipasang komponen kapasitor yang berfungsi sebagai start.
Biasanya kipas plafon dilengkapi dengan dua kapasitor, yaitu kapasitor start dan kapasitor running. Kapasitor start dipasang dengan tujuan untuk memberikan dinamo dorongan awal. Kapasitor start umumnya berukuran lebih besar, berbahan aluminium silinder atau kaleng.
2. Kapasitor Sebagai Running
Rentang kapasitansi untuk kapasitor run pada satu fase adalah sekitar 0,1 F hingga 50 F dengan nilai tegangan mulai dari 120V sampai 450V (250VAC untuk 50/60hz). Kapasitor run kipas angin memiliki ukuran yang lebih kecil berbentuk silinder atau kotak.
Fungsi kapasitor running pada kipas angin adalah untuk mempertahankan kecepatan putaran kipas. Kebanyakan kapasitor running pada kipas angin tidak memiliki polaritas, jadi tidak masalah jika terbalik memasang kedua kabelnya, karena kapasitor kipas angin ini dirancang khusus untuk tetap bekerja selama kipas angin berputar.
Kipas angin rusak tidak bisa berputar juga kemungkinan penyebabnya ada pada kapasitor yang rusak dan tentunya harus diganti. Tanda kerusakan komponen ini adalah ketika dinyalakan kipas tidak akan berputar kecuali harus diputar secara manual, ini termasuk tanda kerusakan pada kapasitor.
Cara Kerja Kapasitor Pada Kipas Angin
Sebelum membahas fungsi kapasitor pada kipas angin, mari mempelajari bagaimana cara kerja kapasitor kipas angin sehingga bisa mengontrol kecepatan kipas dan sangat berpengaruh dengan putaran kipas yang dihasilkan.
Singkatnya, ketika Anda menyalakan kipas angin, maka arus listrik mulai dialirkan ke dinamo sehingga kipas mulai berputar. Tetapi ketika Anda mengatur kecepatan kipasnya pada tingkat tertentu, maka pada saat itulah kapasitor mulai bekerja.
Kapasitor pada kipas angin memungkinkan untuk menghasilkan variasi tegangan listrik yang dialirkan ke motor atau dinamo kipas, semakin cepat kipas berputar maka energi yang dikeluarkan oleh kapasitor semakin besar.
Ketika Anda pertama kali menyalakan kipas, kapasitor start akan mulai mengisi dan menyimpan muatan lisitrik yang nantinya akan dikeluarkan untuk memberikan dorongan agar kipas bisa berputar.
Karakteristik Kapasitor Kipas Angin
Karakteristik kapasitor pada kipas angin diantaranya adalah sebagai berikut:
- Bentuk: silinder atau kotak.
- Diameter: sekitar 27 mm.
- Jumlah fase: 1 fase.
- Ukuran: 27 x 52.
- Suhu: antara -25 hingga +85 derajat celcius.
- Frekuensi: 50Hz
- Toleransi: 5%
- Nilai tegangan: 440 VAC.
- Kapasitansi: Antara 1,5 Mfd sampai 4 Mfd (micro-farad)
Berapa Ukuran Kapasitor Kipas Angin?
Simbol kapasitor dan ukurannya berbeda-beda tergantung dari jenis kapasitor itu sendiri, ada yang berukuran 1.5uF / 250Volt, 2.5 uF, dan 3.3 uF. Walaupun memiliki ukuran yang bervariasi tetapi tidak ada masalah jika Anda ingin mengganti ukuran yang kecil ke yang lebih besar.
Perlu dicatat, jika ukuran yang besar diganti dengan yang lebih kecil, misalnya 2.5uF diganti dengan ukuran 1.5uF biasanya tingkat kecepatan putaran kipas akan lebih kecil. Sebaliknya, jika kapasitor berukuran kecil diganti dengan ukuran yang lebih besar maka tingkat putaran kipas akan bertambah namun berdampak buruk pada gulungannya, yaitu menjadi lebih cepat rusak dan terbakar.
Cara Mengukur Kapasitor Kipas Angin
Untuk mengetahui rusak atau tidaknya komponen ini, Anda dapat mencoba mengukurnya dengan multitester, sehingga bisa memudahkan Anda ketika ingin memperbaiki kipas angin yang rusak dengan cara mengukur kapasitornya:
1. Menggunakan Multitester Analog
- Pertama siapkan multitester analog yang masih berfungsi dengan baik.
- Atur skala multitester pada posisi X1K
- Hubungkan probe merah dan hitam ke dua kabel kapasitor (kemana saja)
- Jika jarum bergerak ke sebelah kanan atau ke angka 55 Ohm dan balik lagi ke angka 0 berarti kapasitor masih normal
- Tetapi jika jarum tidak bergerak sama sekali atau bergerak tanpa batas berarti kapasitor rusak dan harus diganti.
2. Menggunakan Multitester Digital
- Pertama siapkan multitester digital yang masih berfungsi dengan baik.
- Atur skala pada poisis 200k.
- Hubungkan probe merah dan hitam pada setiap kabel (sembarang)
- Salah satu probe jangan menyentuh kulit.
- Jika display menunjukan angka 1.300 lebih lalu kembali ke angka 1 berarti kapasitor dalam keadaan normal.
- Tetapi jika display tidak menunjukan angka berarti kemungkinan kapasitor sudah rusak.
Dibawah ini adalah contoh gambar rangkaian kapasitor pada kipas angin plafon. Diagram ini menggambarkan koneksi antara kipas angin dengan kapasitor, sakelar dan regulator. Jadi ini bisa lebih memudahkan Anda untuk mempelajari cara kerja dan fungsi kapasitor pada kipas angin.
Apakah Kipas Angin Tanpa Kapasitor Bisa Berfungsi?
Banyak yang bertanya mengenai hal ini. Sebenarnya, ada beberapa kipas angin yang bisa berputar walaupun tanpa kapasitor, tepatnya adalah kipas angin DC yang sering digunakan sebagai pendingin pada DVD, CPU, laptop dan barang elektronik lainnya.
Kipas angin tersebut hanya bisa berputar dengan arus DC saja dan memang dibuat tanpa kapasitor. Sedangkan semua kipas angin dengan arus AC tidak akan berjalan tanpa kapasitor.
Itulah pembahasan lengkap mengenai apa fungsi kapasitor pada kipas angin beserta cara kerja, karakteristik serta cara mengukur kapasitor kipas angin yang benar agar bisa mengetahui apakah kapasitor kipas angin tersebut rusak atau tidak. Semoga bermanfaat.